DENPASAR - Meski dalam masa pandemi Covid-19, industri farmasi nasional tumbuh 10,81% hingga 10% dengan nilai Rp95 triliun. "Situasi Covid-19 membuat obat sangat dibutuhkan masyarakat agar cepat recovery," kata Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) Tirto Kusnadi saat membuka Munas XVI GPFI di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3/2022). Dia menyampaikan, di masa awal pandemi, pengusaha farmasi sempat kebingungan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam menghadapi Covid-19.
Memasuki tahun 2021, baru semua menyadari kesehatan menjadi kebutuhan utama masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan vitamin menjadi sangat tinggi dan berlipat ganda. Tirto optimistis pertumbuhan tahun ini akan lebih baik lagi. "Saat ini masyarakat menjadi lebih terdidik dan lebih tahu dalam menjaga kesehatan," tegasnya.
Komentar (0)
There are no comments yet