Pada tanggal 12-14 Februari 2025, BPOM bersama Industri Farmasi di wilayah Jawa Barat kembali mengadakan kolaborasi sinergis sebagai upaya untuk mempercepat akses dan ketersediaan obat, mendukung investasi pada sektor industri farmasi melalui percepatan evaluasi dokumen registrasi obat, serta mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan standar dalam rangka menjamin keamanan, mutu dan khasiat produk obat. Poin penting lainnya dari kegiatan ini yaitu untuk mendorong seluruh Industri Farmasi di Indonesia untuk mengutamakan penggunaan bahan baku obat produksi dalam negeri sebagai bentuk support dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam penyediaan obat yang aman, berkhasiat, dan berkualitas.

Pada kegiatan ini dilaksanakan juga Bintang Kelas (Bincang-Bincang tentang Ketentuan yang Berlaku di Registrasi Obat) mengenai Strategi Percepatan Kemandirian Obat dan Bahan Obat).

Direktorar Registrasi Obat berupaya untuk melakukan pendampingan dan asistensi regulatori kepada industri farmasi dalam pemenuhan regulasi di bidang obat yang bersifat dinamis, sehingga mempercepat proses registrasi obat, termasuk diantaranya mengawal perubahan sumber bahan baku lokal agar dapat memenuhi persyaratan keamanan, khasiat dan mutu.

Pelaksanaan forum komunikasi ini juga merupakan upaya intensifikasi penilaian untuk mencapai target kinerja dan memberikan pelayanan prima kepada stakeholder secara merata sehingga tidak terjadi ketimpangan informasi dan pemahaman pada industri farmasi untuk mewujudkan ketahanan sediaan farmasi nasional.