Pada Rapat Kerja Nasional yang diselenggarakan Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia, 8-9 September 2023, Pelaksana Tugas (PIt) Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Togi Junice Hutadjulu, mengapresiasi kebangkitan industri farmasi yang mampu bertahan dalam tantangan pengembangan produk biologi dan juga dalam menghadapi berbagai perkembangan teknologi selama beberapa dekade. Dalam rangka dukungan terhadap kemandirian industri farmasi dalam negeri, BPOM telah dan akan terus mengawal penelitian hingga hilirisasi obat. BPOM juga mendorong penggunaan bahan baku obat produksi lokal melalui asistensi regulatori untuk memfasilitasi change source, coaching clinic pelaksanaan uji bioekivalensi, dan percepatan proses registrasi variasi dengan tetap berpedoman pada standar dan/atau persyaratan keamanan dan mutu obat.
BPOM juga menuturkan bahwa GPFI merupakan mitra strategis BPOM dalam melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Apresiasipun diberikan kepada GPFI untuk kerja sama yang telah dibangun atas dasar komitmen, tanggung jawab, keterbukaan, dan saling percaya dalam penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu obat di Indonesia. Selanjutnya BPOM memandang Rakernas GPFI adalah forum strategis untuk merumuskan kebijakan serta upaya kunci untuk meningkatkan daya saing produk farmasi nasional dan mewujudkan kemandirian industri farmasi di dalam negeri. Oleh karenanya, BPOM mendukung penuh kegiatan ini dan siap berdialog dengan rekan-rekan GPFI.
Berita selengkapnya dapat diakses pada laman : https://www.pom.go.id/berita/bpom-apresiasi-industri-farmasi-indonesia-atas-perkembangan-inovasi-yang-berdampak-positif
Komentar (0)
There are no comments yet